Selasa, 14 Juni 2011

askep febris


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
DIAGNOSA FEBRIS MEDIS FEBRIS

A.   KONSEP DASAR
1)     PENGERTIAN
Febris atau demam adalah peningkatan suhu tubuh, melebihi batas normal yaitu diatas 37,4oc.

2)    ETIOLOGI
·         Bakteri
·         Virus
·         Imunisasi
·         Gangguan otak
·         Bahan toksin
Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksin yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu  (hipotalamus).yang dapat menyebabkan efek perangsang terhadap pusat pengatur suhu tesebut sehingga menyebabkan demam. Zat pirogen dapat berupa protein pemecah dan zat lain, terutama toksin polisakarida yang dilepas oleh bakteri toksin atau pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh.
3)    PATOFISIOLOGI
Mekanisme demam timbul dimulai dengan reaksi tubuh terhadap pirogen, pada mekanisme ini, bakteri atau pecahan jaringan akan difagositosis oleh leukosit, makrofag jaringan dan limfosit aranula besar. Seluruh sel ini mencerna hasil pemecahan bakteri dan mlepaskan zat interleukin -1 kedalam  jaringan tubuh yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen, interleukin -1 ketika sampai dihipotalus akan menimbulkan demam dengan cara meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8-10 menit, interleukin -1 juga menginduksi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya bekerja dihipotalamus. Teruatama prostaglandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja dihipotalamus untuk membangkitan reaksi demam.

bakteri, virus dan bahan toksin
Masuk kedalam tubuh
Difagositosis oleh leukosit                                                             mal absorbsi pada saluran
                                                                                                                            cerna
            Hipotalamus                                                                                                
                                                                                                            peningkatan kadar asam     peningkatan suhu tubuh       gangguan pola istirahat                      lambung                
                ( demam )                               dan tidur                                                 
                                                                                                                      mual & muntah       
               Hipertermia                                                                                              
                                                                                                                            anoreksia             
                                                                                                                                   
                                                                                                                  Nutrisi tidak adekuat
                                                                                                                                   
                                                                                                               Gangguan pemenuhan                                                                                                                                kebutuhan nutrisi
MANIFESTASI KLINIS
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung pada fase demam meliputi:
v  Fase 1 awal (awitan dingin/ menggigil)
Ø  Tanda dan  gejala
1.    Peningkatan denyut jantung
2.    Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
3.    Mengigil akibat tegangan dan kontraksi otot
4.    Peningkatan suhu tubuh
5.    Pengeluaran keringat berlebih
6.    Rambut pada kulit berdiri
7.    Kulit pucat dan dingin akibat vasokontriksi pembuluh darah

v  Fase 2 ( proses demam)
Ø  Tanda dan gejala
1.    Proses mengigil lenyap
2.    Kulit terasa hangat / panas
3.    Merasa tidak panas / dingin
4.    Peningkatan nadi
5.    Peningkatan rasa haus
6.    Dehidrasi
7.    Kelemahan
8.    Kehilangan nafsu makan ( jika demam meningkat)
9.    Nyeri pada otot akibat katabolisme protein.

v  Fase 3 (pemulihan)
Ø  Tanda dan gejala
1.    Kulit tampak merah dan hangat
2.    Berkeringat
3.    Mengigil ringan
4.    Kemungkinan mengalami dehidrasi

4)    PEMERIKSAAN PENUNJANG
§  Pemeriksaan fisik
§  Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah rutin, kultur urine, dan kultur darah.

5)    PENATALAKSANAAN MEDIS
a)    Pemberian Antipiretik
b)    Pemberian Antibiotik sesuai indikasi
c)    Pemberian Cairan perenteral
6)    KOMPLIKASI
a)    Kejang
b)    Dehidrasi
c)    hiperplasia

B.   KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A.   PENGKAJIAN

o   Aktifitas / istirahat :
keletihan, kelemahan umum,perubahan tonus/ kekuatan otot.
o   Sirkulasi :
Peningkatan nadi, sianosis, Tanda-tanda vital tidak normal, peningkatan frekuensi pernapasan.
o   Integritas ego :
Peka terhadap rangsangan, stressor internal/eksternal yang berhubungan  dengan keadaan dan perenggangan
o   Eliminasi :
Konstipasi
o   Makanan / cairan :
Sensitivitas terhadap makanan, mual/ muntah.
o   Neorosensori :
Riwayat trauma kepala dan infeksi serebral
o   Riwayat jatuh / trauma

B.   DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)    Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidak efektifan kerja hipotalamus
2)    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3)    Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh

C.   RENCANA  KEPERAWATAN
Ø  Dignosa 1     : peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan ketidakefetifan                                kerja hipotalamus
Tujuan   : demam tidak terjadi lagi
KH          :  -    suhu tubuh kembali normal
-          Badan tidak teraba panas lagi
-          Tidak terjadi serangan atau kejang
INTERVENSI ( daignosa 1 )
1.    Pantau tanda – tanda vital pasien
2.    Anjurkan untuk banyak istirahat
3.    Berikan kompres hangat dibeberapa bagian tubuh seperti : ketiak, lipatan paha dan  belakang leher
4.    Anjurkan kepada anak untuk banyak minum
5.    Berikan antipiretik
6.    Berikan selimut pendingin

Ø  Diagnosa 2  : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi behubungan dengan                             intake yang tidak  adekuat
Tujuan           : kebutuhan pasie terpenuhi
KH                  : pasien dapat menghabiskan porsi makananya

INTERVENSI (diagnosa 2 )
1.    Bina hubungan teraupetik
2.    Beri pengetahuan tentang pentignya nutrisi
3.    Beri makanan yang bervariasi dan bergizi
4.    Beri makanan yang hangat
5.    Kolaborasi dengan ahli gizi

Ø  Diagnosa 3  : gangguan pola istirahat tidur b/d peningkatan suhu tubuh
Tujuan           :  pasien dapat tidur dengan nyenyak
KH                  : -Pasien bangun dengan sadar
 -Pasien dapat tidur
INTERVENSI ( diagnosa 3 )
1.    Ganti pakaian anak dengan yang bersih dan nyaman sebelum tidur
2.    Menceritakan hal-hal yang lucu
3.    Menina bobokan anak
4.    Anjurkan agar selalu disamping anak




ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOA “FEBRIS”


A.   PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 juni 2010 pada  jam 19.00
1.    Identitas pasien
ü  Nama                             : an “B”
ü  Tanggal lahir                : 4 mei 2008
ü  Umur                              : 2 tahun 1 bulan
ü  Nama ayah                   : Tn “X’          
ü  Nama ibu                      : Ny “Y”
ü  Pekerjaan ayah                       : SWASTA
ü  Pekerjaan ibu               : IRT
ü  Pendidikan ayah:        : -
ü  Pendidikan iibu                       : -        
ü  Alamat                           : Kampung Sumbawa
ü  Agama                           : Islam
ü  Suku bangsa                : Bima / Indonesia

2.    Keluhan utama
Badan teraba panas

3.    Riwayat penyakit sekarang
Keluarga mengatakan bahwa anaknya panas, makan minum kurang, muntah 1× serta keluar keringat berlebih

4.    Riwayat kesehatan masa lalu
a)    Penyakit waktu kecil
Keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah menderita penyakiy ini sebelumnya.
b)    Pernah dirawat dirumah sakit
Keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya
c)    Obat-obatan yang digunakan
Sanmol sirup ukuran 120 ml, dengan dosis 3 × sehari ½ sendok.
d)    Tindakan operasi
Tidak pernah mengalami tindakan operasi
e)    Kecelakaan
Tidak pernah mengalami kecelakaan
f)     Imunisasi
Pasien telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio, serta Campak

5.    Riwayat kehamilan dan kelahiran
a.    Prenatal
Tidak melakukan anamnesis
b.    Intranatal
Ibu menagatakan bahwa proses kelahiran anaknya ini dibantu oleh bidan.
c.    Postnatal
Tidak melakukan anamnesis

d.    Riwayat kesehatan keluarga
a.    Penyakit yang diderita anggota keluarga
Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak penah mengalami penyakit ini sebelumnya, maupun penyakit lainnya.
b.    Riwayat penyakit keturunan
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit ini sebelumnya,
c.    Genogram
Febris bukan merupakan penyakit keturunan, tidak ada riwayat anaknya pernah demam.

d.    Riwayat sosial
a)    Yang mengasuh
Pasien diasuh oleh orang tua kandung
b)    Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien merupakan anak yang berbahagia
c)    Hubungan dengan teman sebaya
Pasien tidak rewel serta selalu ceria
d)    Pembawaan secara umum
normal
e)    Lingkungan rumah
Keluarga mengatakan rumahnya terletak didaerah padat penduduk

e.    Pengkajian nutrisi
a)    Berat badan
Sebelum sakit  = 10 kg
Saat sakit          = 9 kg
b)    Panjang badan
Tidak melakukan anamnesis
c)    Kebiasaan pemberian makanan
Sebelum sakit  : pasien mampu menghabiskan 1 porsi                            makanya
saat sakit           : pasien hanya mampu menghabiskan 3                                         sendok makanan.
d)    Diet khusus
Pasien tidak mempunyai pantangan makanan.


f.     Pola sehari- hari
a)    Pola istirahat / tidur
Sebelum sakit : pasien tidur 12 jam/hari siang dan malam
Saat sakit          : tidur pasien tidak berubah, yaitu 12 jam/hari                                 siang dan malam
b)    Pola kebersihan
Sebelum sakit  : pasien dimandikan oleh orangtuanya setiap                                             2× sehari
Saat sakit          : keluarga hanya melapnya menggunakan air                                bersih, ganti pakaian setiap kali basah/ kotor
c)    Pola aktivitas/ bermain
Sebelum sakit  : pasien mampu bergerak aktif dan bermain
Saat sakit          : pasien masih mampu bermain diatas tempat                                tidur walaupun tidak seceria sebelum sakit
d)    Pola eliminasi
Sebelum sakit  : pasien BAB  1×/ hari, dengan konsistensi                                      lembek warna kuning dan bau khas                                                       feses.  BAK lancar ± 3- 4 ×/ hari
Saat sakit          : pasien BAB dan BAK sama sebelum sakit                                    yaitu BAB 1×/ hari dengan konsistensi                                                               lembek, warna kuning dan bau khas feses.                                                BAK 3× sehari.

g.    Pemeriksaan fisik
a.    Keadaan umum
Pasien terlihat lemah
b.    Pengukuran antropometri (BB,TB,LILA,LK,LD)
BB= 8 Kg.
Tidak melakukan anamnesis TB, LILA, LK, dan LD
c.    Tanda- tanda vital
S = 39OC , N = 100×/ menit , R = 28×/ menit
d.    Kepala
Rambut pasien terlihat baik,warna hitam pekat, tidak kusam dan tidak terjadi kerontokan
e.    Mata
Skelera dan konjungtiva tampak normal,gerakan bola mata normal, tidak ada tanda infeksi,serta tidak ada alat bantu penglihatan
f.     Hidung
Terlihat bersih,tidak ada serumen atau mimisan tidak ada polip serta tidak ada napas cuping hidung
g.    Mulut
Mukosa bibir tampak pucat, kebersihan mulut cukup bersih, bentuk normal,serta jumlah gigi tidak terkaji
h.    Telinga
Noal dan tidak ada serumen,serta  tidak ada kelainan.
i.      Dada
-          Jantung
Tidak terdengar suara jantung tambahan, irama dan frekuensi jantung normal
-          Paru-paru
Dada simetris baik kiri maupun kanan, idak ada suara ronchy, serta tidak ada suara jantung tambahan
j.      Abdomen
Inspeksi       : bentuk abdomen normal,tidak ada pembesaran
Palbasi        : tidak teraba adanya pembesaran limfa
Perkusi        : tidak ada kembung / distensi abdomen
Auskultasi   : peristaltik usus normal
k.    Genitalia
Cukup bersih dan tidak ada kelainan
l.      Ekstermitas
Kekuatan otot ekstermitas atas dan bawah normal, tampak terpasang infuse R/L dilengan kanan
m.  Kulit
Kulit teraba panas, kulit cukup lembab dan tidak ada tanda-tanda ruam kulit serta tampak keluar keringat berlebih.

h.    Pemeriksaan tingkat perkembangan
a.    Personal sosial
Pasien sudah mampu cuci dan mengeringkan tangan,menyebut nama teman dan memakai baju
b.    Motorik halus
Pasien mampu menggoyangkan ibu jari serta meniru garis vertical
c.    Bahasa
Pasien mampu mengetahui dua kegiatan,menyebut empat gambar serta menunjuknya
d.    Motorik kasar
Paien mampu berdiri 1 kaki selama 1 detik, loncat jauh dan melempar bola keatas
e.    Kesmipulan
Tidak ada kelainan perkembangan

f.     Data penunjang
a.    Pemeriksaan laboratorium          : belum ada hasinya
b.    Pemeriksaan radiologi                 : belum ada hasilnya
c.    Terapi :
Ø  Antacid 3× ½
Ø  Paracetamol 4× 1½
Ø  Ranitidine 3× 400 mg
Ø  Cefotaxim 2× ½ amp
Ø  Ringer laktat ( R/L)  20 tts/ menit

d.    Diet
Tidak dilakukan anamnesis


g.    Ringkasan riwayat keperawatan
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 3 juni 2010 dengan keluhan panas, muntah 1X, makan minum kurang, K/u lemah, bibir pucat, BB menurun menjadi = 9 Kg. setelah dirawat dirumah sakit, pasien mendapat terapi infuse R/L ( 20 tts/ menit), antacid 3× 1/2 , paracetamol 4×1 ½ , ranitidin 3×400 mg serta cefotaxim 2× ½ amp.

h.    Pengelompokkan Data
Data Subyektif :
1.    keluarga mengatakan bahwa anaknya panas
2.    keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak mau makan, dan bila makan dimuntahkan kembali
Data Obyektif :
1.    kulit teraba panas
2.    tanda- tanda vital
-          S = 39o c
-          N = 100 × / menit
-          R = 28 ×/ menit
3.    Keluar keringat berlebih
4.    Muntah 1×
5.    Makan minum kurang
6.    Berat badan sebelum sakit          = 10 Kg
Berat badan saat sakit                  = 9 Kg
7.    pasien hanya mampu menghabiskan 3 sendok makanan
8.    keadaan umum lemah
9.    mukosa bibir tampak pucat

B.   ANALISA DATA
Nama                       : an “F”                                               no RM                        : -
Umur                                    : 2 thn 1 bln                                       ruangan         : VIP
Diagnosa medis    : febris

No.
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
1










2
DS:  keluarga mengatakan             bahwa anaknya panas
DO :- kulit teraba panas
        -tanda tanda vital
          S= 39oC
          N= 100X/ menit
          R= 28X menit
       - keadaan umum lemah
       - keluar keringat berlebih
       - keaadaan umum lemah

DS : keluarga mengatakan bahwa anaknya tidak mau makan, dan bila makan dimuntahkan kembali
DO:  -muntah 1×
       - mukosa bibir tampak pucat
       - makan minum kurang
       - BB sebelum saki t=9 Kg
       - BB saat sakit        =10 Kg
       - pasien hanya mampu   menghabiskan 3 sendok makanan
Proses inflamasi kuman









Intake yang kurang
hypertermi










Potensial terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi




C.   DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1.    Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi kuman
2.    Potensial terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang

C.   RENCANA KEPERAWATAN
Nama     : an “F”                                               no, RM           : -                                
Umur      : 2 thn 1 bln                                       ruangan         : VIP

No
DX
KEP
TUJUAN & KH
INTERVENSI
RASIONAL
1

























2.
Hipertermi b/d proses inflamsi kuman





















Potensial terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi b/d intake yang kurang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam, diharapkan suhu tubuh pasien normal dengan KH :
-tanda tanda vital kembali normal
N=70-110×/ mnt
S=36,5oc -37,5o c
R=20-30×/ mnt













Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 × 24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan KH:
-muntah tidak ada lagi
-mkosa bibir terlihat  lembab
-porsi makan dihabiskan
-BB kembali normal / lebih BB=10 – 13 Kg

1. beri HE tentang penyakitnya
2. lakukan kompres hangat
3. anjurkan untuk mengenakan pakaian yang tipis
4.anjurkan untuk memberikan banyak minum
5. obsevasi tanda-tanda vital
6. kolaborasi dengan dokter












1. berikan HE tentang pentingnya nutrisi bagi pasien
2. anjurkan untuk banyak istirahat
3. anjurkan untuk memberikan makanan kesukaanya selama jauh dari kontra indikasi
4. anjurkan untuk memberikan makanan yang hangat
5. anjurkan untuk makan sedikit tapi sering
6. timbang beret badan pasien
1. dengan memberikan HE dharakan keluarga dapt mengetahui tentang
Keadan pasien
2. diharapkan panas dapat turun dengan cepat karena proses induksi
3. agar keringat yang keluar dapat diserap oleh pakaian yang tipis dan memberikan rasa nyaman
4. agar tidak terjadi dehidrasi dan proses penguapan yang berlebihan akibat suhu tubuh yang meningkat
5. untuk memanyau perubahan dan perkembangan sedini mungkin
6. untuk mendapatkan terapi yang tepat

1. menambah pengetahuan keluarga temtang nutrisi
2. menghindari peningkatan kerja lambung
3. meningkatkan nafsu makan
4. makananan hangat lebih enak dimakan
5. dapat mengurangi rasa penuh dilambung
6. untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan penyakit pasien




D.   CATATAN KEPERAWATAN
Nama     : an “F”                                               no RM                        : -
Umur      : 2 thn 1 bln                                       ruangan         :  VIP

TGL/
JAM
DX KEP
IMPLEMENTASI
RESPON
5/6-2010
Jam
1.09.00
2. 09-20
3.09.20


4.10.00


5.13.00

6.13.30




5/6-2010
jam
1.09.00
2.09.00

3.09.00




4.10.00


5.10.00


6. 09.00
1
















11
1. memberikan HE tentang penyakitnya
2. melaukan kompres hangat
3. menganjukan untuk menggunakan pakaian yang tipis
4. mengnjurkan untuk memberian banyak minum
5. mengobservasi tanda-tanda vital
6. melaksanakan advis dari dokter
-paracetamol 4 × ½


1. memberikan HE tentang pentingnya nutrisi bagi klien
2. menganjurkan untuk banyak istirahat
3. menganjurkan keluarga untuk memberikan makanan kesukaanya, selama jauh dari konaindikasi
4.menganjurkan untuk memberikan makanan yang hangat
5.menganjurkan untuk makan sedikit tapi sering
6 menimbang berat badan klien
1. terbina hubungan antara lien perawat dan keluarga
2.keluarga melakukan kompres hangat sesuai anjuran
3. keluarga memakaikan pakaian yang tipis
4. klien mau minum susu dan air putih
5. tanda- tanda vital
S=37o C
R=30 ×/ menit
N= 100×/ menit
6. klien tampak minum obat dan terpasan infus R/L dilengan kanan

1. keluarga memberikan anaknya makan dan minum serta  memahami manfaatnya bagi kesehatan
2. klien istirahat dengan teratur sesuai anjuran
3. nafsu makan klien mulai membaik


4. keluarga memberikan makanan yang hangat, namun klien hanya makan 5 sendok makanan
5. klien tampak mau makan sedikit demi sedikit
6. Berat badan masihh = 9 Kg














E.   EVALUASI
Nama     : an  “I”                                                            no RM                        : -
Umur      : 2 thn 1 bln                                                   ruangan         :VIP

NO
TGL/JAM
DIAGNOSA
KEPERAWAAN
CATATAN
PERKEMBANGAN
1.










2.
6/6-2010
Jam
19.00







6/6/2010
Jam
20:00
Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi kuman







Potensial terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang kurang
S : keluarga mengatakan bahwa             panas  anaknya sudah             berkurang
O : - badan teraba tidak panas
      - tanda- tanda vital
        S : 37oc
        R : 30 x/ mnt
        N : 100 x/ mnt
A : masalah sudah teratasi
P : intervensi dihentikan

S : keluarga mengatakan bahwa nafsu              makan anaknya mulai membaik
O :   - Berat badan masih = 9 Kg
        -klien hanya  makan  5 sendok             makanan.
A : masalah sudah teratasi sebagian
P : intervensi 4 dan 6 dilanjutkan






DAFTAR PUSTAKA

WWW. Html/askep febris//2010.com

Ngastiah, editor setiawan s, kep. Buku keperawatan anak sakit EGC.   Jakarta,1997.

1 komentar: